Musim Depan, PSSI Diharap Tinjau Aturan Tandang untuk Suporter

Musim Depan, PSSI Diharap Tinjau Aturan Tandang untuk Suporter

PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) diharapkan untuk meninjau ulang aturan yang melarang suporter untuk mendukung tim kesayangan mereka saat bertanding di luar kota atau yang dikenal dengan istilah “tandang”. Hal ini disampaikan oleh sejumlah pihak yang merasa bahwa aturan tersebut kurang tepat dan tidak menguntungkan bagi suporter.

Aturan tersebut memang telah diberlakukan sejak beberapa tahun terakhir, dengan alasan untuk mencegah terjadinya kerusuhan atau bentrokan antara suporter yang berbeda. Namun, hal ini justru dinilai sebagai tindakan yang merugikan bagi suporter yang ingin mendukung timnya dengan penuh semangat dan antusiasme.

Menurut beberapa suporter, larangan untuk mendukung tim tandang justru mengurangi kegembiraan dan semangat dalam mendukung tim kesayangan mereka. Mereka merasa bahwa suporter juga memiliki hak untuk memberikan dukungan kepada timnya di mana pun mereka bermain, tanpa harus dibatasi oleh aturan yang tidak jelas.

Selain itu, larangan tersebut juga dinilai sebagai pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia. Sebagai suporter, mereka memiliki hak untuk mendukung timnya dengan cara yang mereka anggap efektif dan bermanfaat, asalkan tidak melanggar hukum dan tata tertib yang berlaku.

Oleh karena itu, PSSI diharapkan untuk lebih bijaksana dalam meninjau ulang aturan tersebut dan mencari solusi yang lebih tepat untuk mengatasi masalah kerusuhan dan bentrokan antara suporter. Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan memberikan izin khusus bagi suporter yang ingin mendukung tim tandang, dengan syarat dan ketentuan yang jelas dan transparan.

Dengan demikian, diharapkan bahwa aturan tandang untuk suporter dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan para suporter. Sehingga, semangat dan antusiasme suporter dalam mendukung tim kesayangan mereka tetap terjaga dan tidak terhambat oleh aturan yang kurang tepat. Semoga PSSI dapat mempertimbangkan hal ini dengan bijaksana demi kemajuan sepak bola Indonesia.