Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan di laga persahabatan melawan Libya. Meskipun memiliki penguasaan bola yang cukup tinggi, tim Garuda harus mengakui keunggulan Libya dengan skor akhir 2-1. Hasil ini menggambarkan bahwa penguasaan bola yang tinggi saja tidak cukup untuk meraih kemenangan.
Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia tampil dominan dalam penguasaan bola dengan persentase mencapai 60%. Hal ini menunjukkan bahwa para pemain mampu mengontrol permainan dan mengatur tempo pertandingan. Namun, penguasaan bola yang tinggi tersebut tidak diimbangi dengan efektivitas dalam menciptakan peluang dan mengkonversinya menjadi gol.
Dalam statistik pertandingan, Timnas Indonesia hanya mampu melepaskan 7 tembakan, dengan hanya 2 di antaranya yang mengarah ke gawang. Sementara itu, Libya berhasil menciptakan 11 tembakan dengan 4 di antaranya yang mengancam gawang Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki penguasaan bola yang tinggi, Timnas Indonesia kesulitan dalam menciptakan peluang yang berbahaya.
Selain itu, pertahanan Timnas Indonesia juga menjadi sorotan dalam laga ini. Dalam statistik pertandingan, Indonesia hanya berhasil melakukan 4 kali penyelamatan, sedangkan Libya melakukan 8 penyelamatan. Hal ini menunjukkan bahwa pertahanan Indonesia masih rentan dan belum mampu mengatasi serangan dari lawan.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek yang patut diberikan apresiasi dalam penampilan Timnas Indonesia. Salah satunya adalah pergerakan bola dari pertahanan ke lini tengah dan serangan. Pemain-pemain Indonesia mampu melakukan kombinasi pergerakan bola dengan baik, namun sering kali terhenti di lini depan akibat kekurangan kreativitas dalam penyelesaian akhir.
Selain itu, kesabaran dalam menguasai bola juga patut diapresiasi. Timnas Indonesia tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan mampu mempertahankan bola dalam waktu yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa tim memiliki kemampuan dalam mengontrol permainan.
Namun, kekalahan dari Libya menjadi catatan penting bagi Timnas Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas permainan. Penguasaan bola yang tinggi harus diimbangi dengan efektivitas dalam menciptakan peluang dan penyelesaian akhir yang lebih baik. Selain itu, pertahanan juga harus diperkuat agar tim tidak mudah kebobolan.
Dalam persiapan menuju kompetisi yang lebih besar seperti Piala AFF dan Kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia harus terus belajar dari kekalahan dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan performa. Penguasaan bola yang tinggi merupakan modal yang baik, namun harus diimbangi dengan aspek-aspek lain yang tidak kalah pentingnya seperti kreativitas dalam penyerangan, penyelesaian akhir yang baik, serta pertahanan yang solid.
Dengan kerja keras dan semangat yang tinggi, diharapkan Timnas Indonesia dapat terus meningkatkan kualitas permainan dan meraih hasil yang lebih baik di masa depan.