Maurizio Sarri, mantan pelatih Chelsea dan Napoli, telah mengungkapkan rasa penyesalannya setelah kembali ke Serie A sebagai pelatih Lazio. Sarri, yang sebelumnya sangat sukses di Italia dengan Napoli, memutuskan untuk meninggalkan Chelsea pada tahun 2019 setelah hanya satu musim di klub tersebut.
Setelah meninggalkan Chelsea, Sarri bergabung dengan Juventus sebagai pengganti Massimiliano Allegri. Meski berhasil membawa Juventus meraih gelar Serie A, performa tim dalam kompetisi lain seperti Liga Champions dan Coppa Italia mengecewakan. Akibatnya, Sarri dipecat setelah hanya satu musim di klub tersebut.
Setelah beberapa bulan tanpa pekerjaan, Sarri membuat keputusan untuk kembali ke Serie A dengan melatih Lazio pada musim ini. Namun, keputusan tersebut tidak berjalan sesuai harapannya. Lazio saat ini berada di posisi ke-7 dalam klasemen Serie A, jauh dari persaingan gelar juara dan bahkan berpotensi absen dari kompetisi Eropa musim depan.
Dalam sebuah wawancara dengan media Italia, Sarri mengaku menyesal dengan keputusannya untuk kembali ke Serie A. Ia merasa bahwa kompetisi di Italia jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan. Sarri juga menyadari bahwa ekspektasi yang tinggi di klub-klub top seperti Juventus dan Lazio membuat tekanan yang besar bagi seorang pelatih.
Sarri juga mengakui bahwa ia tidak dapat mengubah cara bermain timnya sesuai dengan gaya yang ia kehendaki. Gaya permainan Sarri yang dikenal dengan pendekatan menyerang dan penguasaan bola sering kali sulit diterapkan di tim-tim besar yang harus bermain dengan cara yang lebih konservatif.
Maurizio Sarri merupakan salah satu pelatih yang memiliki prinsip dan filosofi permainan yang kuat. Namun, keberhasilan dalam menerapkan prinsip tersebut tergantung pada pemain yang ia miliki dan juga situasi di klub itu sendiri. Sarri mungkin telah belajar dari pengalaman ini bahwa tidak semua klub cocok dengan gaya permainannya.
Keputusan Sarri untuk kembali ke Serie A mungkin merupakan kesalahan yang ia sekarang menyesalinya. Namun, sebagai seorang pelatih terkenal, ia pasti akan mendapatkan tawaran pekerjaan dari klub-klub lain di masa depan. Pertanyaannya adalah, apakah ia akan belajar dari kesalahannya dan mengadaptasi gaya permainannya untuk cocok dengan situasi yang ada.
Yang pasti, pengalaman ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia sepak bola, keputusan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Sarri mungkin telah menyesal kembali ke Serie A, tetapi ini juga merupakan bagian dari perjalanan karirnya sebagai seorang pelatih. Kita harus melihat apa yang akan dilakukan Sarri selanjutnya dan apakah ia dapat memperbaiki kesalahan yang telah ia lakukan.