PT LIB (Liga Indonesia Baru) akhirnya buka suara terkait kontroversi yang terjadi dalam pertandingan antara PSM dan Barito Putera pada Minggu lalu. Kontroversi ini melibatkan pemain ke-12 yang diduga melakukan tindakan provokatif terhadap pemain lawan.
Dalam pernyataan resminya, PT LIB menegaskan bahwa mereka sangat serius dalam menjaga fair play dan sportivitas dalam kompetisi Liga 1. Mereka menegaskan bahwa tindakan provokatif yang dilakukan oleh pemain ke-12 tidak dapat diterima dalam sepakbola profesional.
Kontroversi ini akhirnya dibawa ke Komdis PSSI (Komite Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) untuk diproses lebih lanjut. Setelah melakukan investigasi yang mendalam, Komdis PSSI akhirnya memutuskan untuk memberikan sanksi kepada pemain ke-12 yang terlibat dalam insiden tersebut.
Sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI kepada pemain ke-12 tersebut adalah larangan untuk mengikuti pertandingan selama satu bulan. Selain itu, pemain tersebut juga dikenakan denda sebesar 10 juta rupiah. Keputusan ini diambil sebagai bentuk teguran kepada pemain ke-12 agar tidak mengulangi tindakan provokatifnya di masa mendatang.
PT LIB juga menegaskan bahwa mereka akan terus mengawasi dan mengawasi tindakan pemain ke-12 di lapangan. Mereka berjanji akan memberikan sanksi lebih berat jika pemain tersebut terbukti melakukan tindakan provokatif lagi di masa mendatang.
Kontroversi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait untuk selalu menjaga sportivitas dan fair play dalam sepakbola. Tindakan provokatif tidak hanya merugikan tim lawan, tetapi juga merusak citra sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Semua pihak diharapkan dapat belajar dari insiden ini dan menjaga sportivitas dalam setiap pertandingan yang dijalani.