PSM Babak Belur dari Sabah FC di AFC Cup, Bernardo Tavares Singgung Masalah Gaji
PSM Makassar mengalami kekalahan telak 5-1 dari Sabah FC dalam pertandingan grup G AFC Cup 2022 yang digelar pada Selasa (15/3) di Stadion Likas, Kota Kinabalu, Malaysia. Hasil yang mengecewakan ini mengundang berbagai sorotan, termasuk masalah gaji yang diungkapkan oleh pelatih PSM, Bernardo Tavares.
Dalam laga yang berlangsung sengit, Sabah FC berhasil membuka keunggulan melalui gol Maranon pada menit ke-18. PSM sempat membalas melalui gol Ferdinand Sinaga pada menit ke-34, namun keunggulan tersebut tidak bertahan lama. Sabah FC mampu membalas dengan cepat melalui gol-gol Maranon pada menit ke-35 dan 39 serta gol-gol lainnya pada menit ke-57 dan 76.
Kekalahan ini membuat PSM tertahan di peringkat ketiga grup G dengan raihan 3 poin dari 3 pertandingan. Sementara itu, Sabah FC memimpin grup dengan 9 poin dari 3 kemenangan beruntun. Hasil ini tentu menjadi tekanan bagi PSM dalam upaya mereka untuk melaju ke babak berikutnya.
Namun, yang menarik perhatian setelah pertandingan ini adalah pernyataan Bernardo Tavares mengenai masalah gaji. Pelatih asal Portugal ini mengungkapkan bahwa para pemainnya belum menerima gaji selama beberapa bulan terakhir. Tavares menyebutkan bahwa situasi ini mempengaruhi performa timnya di lapangan.
Masalah gaji yang dialami oleh PSM tidaklah baru. Klub ini sebelumnya juga mengalami masalah serupa pada tahun 2020. Meski demikian, PSM tetap berusaha untuk tetap berkompetisi dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Namun, dampak dari masalah ini terlihat jelas dalam performa mereka di lapangan.
Tentu saja, situasi ini sangat tidak ideal bagi para pemain yang bekerja keras dan berjuang di setiap pertandingan. Gaji merupakan hak mereka sebagai pekerja profesional dan ketidakpastian ini tentu saja dapat mempengaruhi motivasi dan fokus mereka dalam bermain.
Masalah gaji yang dialami oleh PSM juga mencerminkan situasi yang dihadapi oleh banyak klub sepak bola di Indonesia. Banyak klub yang mengalami kesulitan keuangan, terutama akibat pandemi COVID-19 yang telah mengganggu banyak aspek kehidupan, termasuk industri sepak bola.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi pihak berwenang dan pengelola klub untuk bekerja sama dalam menemukan solusi yang adil bagi para pemain. Gaji yang dibayarkan tepat waktu dan sesuai dengan kesepakatan kontrak merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga integritas dan semangat para pemain.
Klub-klub sepak bola juga perlu menjaga kestabilan keuangan mereka agar dapat memenuhi kewajiban finansial kepada pemain dan staf mereka. Ini juga termasuk menjalin kemitraan yang kuat dengan sponsor dan memanfaatkan berbagai sumber pendapatan lainnya.
Dalam situasi yang sulit ini, semoga PSM dan klub-klub sepak bola Indonesia lainnya dapat menemukan solusi yang baik untuk mengatasi masalah gaji yang dialami oleh para pemain. Keberlanjutan dan perkembangan sepak bola Indonesia tentu bergantung pada kerjasama dan komitmen dari semua pihak terkait.