Presiden Genoa, Enrico Preziosi, mengungkapkan bahwa gol yang dicetak oleh AC Milan dalam pertandingan Serie A terakhir mereka seharusnya tidak sah. Preziosi merasa bahwa gol tersebut seharusnya dianulir karena adanya pelanggaran terhadap salah satu pemain Genoa.
Pertandingan antara Genoa dan Milan berlangsung pada hari Minggu di Stadion Marassi. Milan berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1, dengan gol-gol mereka dicetak oleh Ante Rebic dan Pierre Kalulu. Namun, menurut Preziosi, gol kedua Milan seharusnya dianulir karena Rebic melakukan pelanggaran terhadap salah satu pemain Genoa sebelum mencetak gol.
Preziosi menyatakan bahwa jika VAR (Video Assistant Referee) digunakan dengan benar, gol tersebut seharusnya tidak sah. Dia juga mengkritik wasit yang tidak melihat pelanggaran yang jelas terjadi. Preziosi menambahkan bahwa ini bukan hanya masalah satu pertandingan, tetapi merupakan masalah yang lebih besar dalam sepak bola Italia.
Kontroversi mengenai penggunaan VAR telah menjadi perbincangan panas dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini diperkenalkan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang lebih akurat dalam pertandingan. Namun, penggunaan VAR tidak selalu memberikan keputusan yang adil dan sering kali masih menyisakan ruang untuk interpretasi dan kesalahan manusia.
Preziosi mengatakan bahwa keputusan yang tidak adil seperti ini bisa merusak integritas dan kepercayaan dalam sepak bola. Dia menekankan pentingnya menjaga kualitas dan keadilan dalam pertandingan, terutama bagi tim-tim yang berjuang keras untuk mencapai hasil yang adil.
Sebagai presiden klub, Preziosi juga berharap agar wasit dan pengawas VAR lebih teliti dalam melihat situasi yang terjadi di lapangan. Dia meminta agar keputusan-keputusan yang diambil lebih objektif dan adil, sehingga tidak ada lagi ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap tim-tim yang bertanding.
Mengenai hasil pertandingan tersebut, Preziosi mengaku kecewa dengan keputusan wasit, tetapi dia juga mengakui bahwa timnya harus lebih baik dalam menciptakan peluang dan mencetak gol. Dia berjanji akan mengambil tindakan untuk memperbaiki performa tim dan melanjutkan perjuangannya demi keadilan dalam sepak bola Italia.
Kontroversi seperti ini harus diambil sebagai pelajaran bagi sepak bola untuk terus meningkatkan penggunaan teknologi dan meningkatkan kualitas wasit. Semua pihak harus bekerjasama untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil selalu adil dan sesuai dengan aturan permainan. Hanya dengan cara ini, sepak bola dapat tetap menjadi olahraga yang adil dan menghibur bagi semua orang.