Persib Bandung baru-baru ini mengumumkan jumlah korban kericuhan yang terjadi usai pertandingan melawan Persija Jakarta. Sebanyak 21 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Kericuhan tersebut terjadi setelah pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Pertandingan ini merupakan laga yang sangat dinantikan oleh para suporter kedua tim, Persib dan Persija, yang dikenal sebagai perseteruan antara dua kubu fanatik.
Menurut pernyataan resmi dari Persib, sebanyak 21 orang mengalami luka-luka dalam kericuhan tersebut. Mereka sebagian besar mengalami luka ringan seperti lecet dan memar akibat bentrokan antara suporter kedua tim. Namun, ada juga beberapa yang mengalami luka yang lebih serius dan harus dirawat di rumah sakit.
Selain itu, tidak hanya suporter yang menjadi korban dalam insiden tersebut. Beberapa steward yang bertugas untuk menjaga keamanan di stadion juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat kericuhan itu. Mereka berjuang keras untuk mengendalikan situasi yang semakin memanas dan akhirnya berhasil meredakan keributan tersebut.
Tak lupa, bobotoh Persib juga turut berperan dalam mengamankan situasi. Mereka menunjukkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusuhan yang lebih besar. Mereka juga membantu pihak keamanan dalam mengontrol suporter yang mencoba membuat kericuhan.
Persib Bandung sendiri telah mengutuk keras insiden tersebut dan meminta agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kericuhan. Mereka juga berjanji akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama pertandingan berlangsung.
Kericuhan antara suporter sepakbola memang selalu menjadi masalah yang sering terjadi di Indonesia. Namun, sebagai pecinta sepakbola, kita semua harus sadar akan pentingnya menjaga sportivitas dan menjauhi tindakan yang merugikan orang lain. Kita semua harus belajar dari insiden ini dan berusaha untuk mencegah terjadinya kericuhan di masa depan.