Putusan Komite Arbitrase Olahraga (CAS) yang mengharuskan Persib Bandung membayar Rp 306 juta lebih beserta bunga kepada mantan pelatih mereka, Luis Milla, memicu berbagai reaksi dari pihak klub.
Dalam putusan yang diumumkan pada Senin (11/10), CAS menolak banding yang diajukan oleh Persib terkait gugatan Milla terhadap klub. CAS memutuskan bahwa Persib harus membayar kompensasi sebesar Rp 306 juta kepada Milla, serta bunga sebesar 5% per tahun sejak 1 Januari 2021.
Menyikapi putusan ini, juru bicara Persib, Dedi Kusnandar, mengatakan bahwa pihak klub masih mempelajari secara detail putusan tersebut sebelum mengambil langkah selanjutnya. Dedi juga menegaskan bahwa Persib akan menghormati keputusan CAS meskipun belum sepenuhnya setuju dengan putusan tersebut.
Sebagai informasi, Milla meninggalkan Persib pada bulan April 2018 setelah hanya melatih tim selama beberapa bulan. Pada saat itu, Persib mengklaim bahwa Milla tidak memiliki lisensi pelatih yang valid, sehingga kontraknya diakhiri. Namun, Milla membantah klaim tersebut dan mengajukan gugatan ke CAS.
Putusan CAS ini tentu menjadi pembelajaran bagi klub-klub sepakbola di Indonesia untuk lebih hati-hati dalam mengelola kontrak dengan para pelatih. Kontrak yang jelas dan transparan akan menghindarkan klub dari masalah hukum seperti yang dialami oleh Persib dalam kasus ini.
Sebagai salah satu klub terbesar di Indonesia, Persib diharapkan dapat mengambil pelajaran dari kasus ini dan meningkatkan profesionalisme dalam mengelola kontrak dengan para pelatih dan pemain. Kejelasan dalam kontrak akan memberikan perlindungan bagi kedua belah pihak dan menghindarkan dari konflik hukum di masa depan.
Meskipun harus membayar kompensasi kepada Luis Milla, Persib tetap diharapkan dapat tetap fokus dalam menjalani kompetisi yang ada. Kebersamaan dan semangat juang tim akan menjadi kunci kesuksesan dalam meraih prestasi di lapangan. Semoga Persib dapat segera pulih dari masalah hukum ini dan kembali fokus pada tujuan utamanya, yaitu meraih kesuksesan di pentas sepakbola Indonesia.