Pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Batola, membuat pernyataan kontroversial setelah pertandingan melawan Persib Bandung di Liga 1 Indonesia. Setelah enam pemainnya mendapatkan kartu kuning, ia menyentuh situasi di Palestina sebagai alasan di balik keputusan wasit tersebut.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Pelatih Batola mengungkapkan ketidakpuasannya dengan keputusan wasit yang memberikan kartu kuning kepada enam pemainnya. Ia menyebut bahwa situasi politik di Palestina memiliki pengaruh besar terhadap keputusan tersebut.
Batola berargumen bahwa keputusan wasit tersebut adalah bentuk solidaritas dengan Palestina. Ia mengklaim bahwa ada tekanan politik yang mempengaruhi kinerja wasit dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, keputusan wasit tersebut adalah cara untuk mengekspresikan dukungan terhadap rakyat Palestina yang sedang berjuang.
Namun, pernyataan tersebut menuai kontroversi. Banyak pihak yang merasa bahwa pelatih PSM Makassar seharusnya tidak mencampuradukkan politik dengan olahraga. Sepak bola adalah ajang kompetisi yang seharusnya berlangsung adil dan netral, tidak dipengaruhi oleh faktor politik.
Beberapa pihak juga berpendapat bahwa keputusan wasit tersebut didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan oleh pemain PSM Makassar, bukan faktor politik. Kartu kuning diberikan dalam pertandingan untuk melanggar aturan permainan, dan wasit bertanggung jawab untuk menjaga fair play dalam pertandingan.
Namun, ada juga yang memahami alasan yang dikemukakan oleh Pelatih Batola. Situasi di Palestina memang menjadi perhatian dunia, dan banyak pihak yang ingin mengekspresikan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina. Namun, ada cara yang lebih tepat untuk melakukannya, seperti melalui kampanye atau aksi sosial di luar lapangan sepak bola.
Ini adalah contoh yang baik bagi para pelatih dan pemain sepak bola untuk tetap fokus pada olahraga dan meninggalkan politik di luar lapangan. Sepak bola adalah olahraga yang menyatukan orang dari berbagai latar belakang dan keyakinan, dan kita harus menjaganya tetap netral dan adil.
Pernyataan Pelatih PSM Makassar ini mengingatkan kita bahwa politik dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk olahraga. Namun, penting bagi kita semua untuk tetap menghormati prinsip-prinsip fair play dan menjaga keberagaman dan netralitas dalam sepak bola.