Pelatih Persita Tangerang Keluhkan Libur Panjang BRI Liga 1 2023/2024
Musim kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 baru dimulai beberapa bulan yang lalu, namun pelatih Persita Tangerang, Ivan Kolev, sudah mengeluhkan jadwal libur yang terlalu panjang. Menurutnya, libur yang terlalu lama dapat mengganggu ritme permainan dan membuat pemain kehilangan kebugaran.
Libur panjang memang menjadi sebuah isu yang perlu diperhatikan dalam dunia sepak bola. Pada umumnya, libur panjang dijadwalkan untuk memberi waktu istirahat bagi para pemain setelah melewati pertandingan yang padat, memberikan kesempatan untuk pemulihan cedera, dan memberikan waktu untuk melakukan persiapan sebelum kompetisi dimulai kembali.
Namun, terlalu lama libur dapat memiliki dampak negatif terhadap performa tim. Pemain cenderung kehilangan ritme permainan dan kebugaran karena tidak ada pertandingan yang dijalani. Selain itu, ketika kembali berlatih, pemain juga memerlukan waktu untuk mengembalikan kondisi fisik yang sempurna.
Kolev menyoroti jadwal libur yang terlalu panjang dalam kompetisi kali ini. Menurutnya, libur yang mencapai hampir sebulan membuat pemain kehilangan ritme permainan dan kebugaran yang sudah mereka bangun selama berbulan-bulan. Pelatih asal Bulgaria ini berpendapat bahwa jadwal libur yang lebih singkat akan lebih menguntungkan bagi timnya.
Kolev juga menambahkan bahwa libur yang terlalu lama juga dapat mempengaruhi mental pemain. Ketika terlalu lama tidak bermain, pemain dapat kehilangan motivasi dan semangat dalam berlatih. Hal ini dapat berdampak negatif dalam pertandingan selanjutnya, di mana pemain tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup.
Kritik dari Kolev ini seharusnya menjadi perhatian bagi para pengambil keputusan dalam jadwal kompetisi. Perlu ada keseimbangan antara memberi waktu istirahat yang cukup bagi pemain dan mempertahankan ritme permainan yang optimal. Jadwal libur yang terlalu panjang dapat mengganggu performa pemain dan tim secara keseluruhan.
Selain itu, tim-tim dengan pemain internasional juga dapat mengalami dampak yang lebih besar. Ketika pemain internasional pulang ke negaranya untuk bermain di kompetisi lain atau bergabung dengan timnas, mereka akan kehilangan ritme bermain dengan tim klub. Ketika kembali ke klub, mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi kembali dengan gaya permainan tim.
Sebagai solusi, jadwal libur dapat direvisi untuk mengurangi durasinya. Dalam kasus Persita Tangerang, Ivan Kolev berharap agar jadwal libur tidak lebih dari dua minggu. Dengan begitu, pemain dapat tetap menjaga ritme permainan dan kebugaran mereka.
Jadwal kompetisi dalam sepak bola memang menjadi sebuah tantangan yang kompleks. Pengambil keputusan harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kesehatan dan performa pemain, serta kepentingan tim dan kelancaran kompetisi. Dalam hal ini, kritik dari Ivan Kolev harus menjadi perhatian bagi para pengambil keputusan untuk mempertimbangkan jadwal libur yang lebih seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tim.