Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengkritik kondisi lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Vietnam pada Rabu (10/11). Menpora menilai bahwa kondisi lapangan yang kurang baik dapat mempengaruhi performa para pemain.
Menpora pun meminta kepada pihak pengelola SUGBK untuk belajar dari Singapura dalam hal perawatan lapangan. Menurutnya, Singapura memiliki standar yang tinggi dalam perawatan lapangan dan hal ini dapat menjadi contoh bagus bagi Indonesia.
Menpora juga menegaskan pentingnya peran pengelola stadion dalam menjaga kondisi lapangan agar tetap prima. Lapangan yang baik tidak hanya berdampak pada performa pemain, tetapi juga keselamatan mereka. Lapangan yang buruk dapat meningkatkan risiko cedera bagi para pemain.
Selain itu, kondisi lapangan yang baik juga dapat meningkatkan pengalaman penonton. Penonton akan lebih nyaman menonton pertandingan jika lapangan dalam kondisi yang baik. Hal ini juga dapat meningkatkan citra stadion dan membuatnya menjadi tempat yang lebih diminati untuk diselenggarakan berbagai acara olahraga.
Menpora berharap agar pihak pengelola SUGBK dapat segera melakukan perbaikan terhadap lapangan agar tidak terjadi masalah serupa di masa mendatang. Perawatan rutin dan berkala harus dilakukan agar lapangan tetap dalam kondisi optimal.
Selain itu, Menpora juga mengajak masyarakat untuk ikut peduli dan memperhatikan kondisi lapangan. Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, diharapkan lapangan SUGBK dapat terus dalam kondisi yang baik dan menjadi tempat yang layak untuk digunakan dalam berbagai acara olahraga.
Dengan adanya kritik dari Menpora terhadap kondisi lapangan SUGBK, diharapkan pihak pengelola dapat segera mengambil tindakan perbaikan agar lapangan dapat kembali dalam kondisi yang prima. Belajar dari pengalaman Singapura dalam perawatan lapangan bisa menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan standar perawatan lapangan di Indonesia.