Pada pertandingan terakhir antara PSM Makassar dan PSS Sleman di Liga 1 Indonesia, banyak yang menyoroti pernyataan pelatih PSM, Bernardo Tavares, yang mengatakan bahwa timnya kesal karena tidak memiliki waktu persiapan yang cukup untuk pertandingan tersebut. Tavares juga menyebutkan bahwa jika PSM kalah dalam pertandingan tersebut, mereka akan dituduh menjual pertandingan untuk membantu PSS.
Pernyataan tersebut tentu saja menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Banyak yang mengkritik Tavares karena dinilai mencari alasan untuk kekalahan timnya, sementara beberapa orang lainnya berpendapat bahwa waktu persiapan yang cukup memang sangat penting dalam sebuah pertandingan.
Sebagai pelatih, tentu saja Tavares memiliki hak untuk mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi yang dihadapi timnya. Namun, pernyataan yang mengindikasikan bahwa PSM akan menjual pertandingan untuk membantu tim lawan tentu saja tidak pantas dilontarkan. Hal ini dapat merusak citra dan integritas tim sepak bola tersebut.
Sepak bola adalah olahraga yang seharusnya dimainkan dengan semangat sportivitas dan fair play. Mengaitkan pertandingan dengan dugaan skenario jual beli pertandingan tentu saja tidak seharusnya ada dalam dunia sepak bola. Hal ini dapat merusak kepercayaan penggemar dan merusak kejujuran serta profesionalisme para pemain dan pelatih.
Dalam situasi seperti ini, sebaiknya pihak yang bersangkutan menunjukkan sikap yang lebih bijaksana dan menghindari pernyataan yang dapat menimbulkan kontroversi atau merugikan pihak lain. Semua pihak harus bersikap fair dan sportif dalam menghadapi setiap pertandingan, tanpa mencari alasan atau menyalahkan pihak lain atas kekalahan yang diderita.
Menjaga integritas dan kejujuran dalam olahraga sepak bola merupakan tanggung jawab bersama. Semua pihak harus berusaha untuk menjaga sportivitas dan fair play dalam setiap pertandingan, tanpa terpengaruh oleh isu-isu negatif atau spekulasi yang tidak berdasar. Dengan demikian, olahraga sepak bola Indonesia dapat berkembang dengan baik dan mendapatkan pengakuan sebagai olahraga yang profesional dan bermartabat.