PSIS Semarang mengalami kekecewaan yang mendalam setelah mengalami kekalahan dari Persis Solo dalam pertandingan BRI Liga 1. Hasil tersebut membuat tim berjuluk Mahesa Jenar itu harus menerima kenyataan bahwa mereka masih belum mampu bersaing dengan tim-tim kuat dalam kompetisi tersebut.
Kekalahan PSIS dari Persis Solo ini menjadi sorotan publik, terutama karena performa buruk tim asuhan Gilbert Agius tersebut. Sebelumnya, PSIS sempat menunjukkan peningkatan performa dengan meraih beberapa kemenangan beruntun. Namun, hal tersebut tidak mampu diulang saat bertemu dengan Persis Solo.
Gilbert Agius, pelatih PSIS, mengungkapkan rasa kekecewaannya atas kekalahan timnya. Menurutnya, salah satu faktor utama kekalahan PSIS adalah karena mereka tidak memiliki striker murni yang dapat mencetak gol dengan konsisten. Hal ini membuat tim kesulitan untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
“Kami sangat kecewa dengan hasil ini. Kami memang masih kekurangan striker murni yang bisa memberikan kontribusi besar dalam mencetak gol. Tanpa seorang striker yang handal, tentu kami akan kesulitan untuk meraih kemenangan dalam pertandingan-pertandingan berat seperti ini,” ujar Gilbert Agius.
Kekalahan ini juga menjadi pembelajaran bagi PSIS untuk terus meningkatkan kualitas tim, terutama dalam hal mencetak gol. Gilbert Agius berjanji akan terus bekerja keras untuk memperbaiki masalah tersebut dan mencari solusi agar timnya bisa bersaing dengan lebih baik di kompetisi BRI Liga 1.
“Saya akan terus bekerja keras bersama tim untuk mencari solusi atas masalah ini. Kami harus lebih fokus dalam meningkatkan kualitas permainan dan mencari cara untuk mencetak gol lebih banyak. Kekalahan ini tentu menjadi cambuk bagi kami untuk terus belajar dan berkembang,” tambah Gilbert Agius.
Meski mengalami kekalahan yang menyakitkan, PSIS Semarang tetap harus bangkit dan melanjutkan perjuangan mereka di BRI Liga 1. Dengan semangat dan kerja keras, diharapkan PSIS bisa kembali ke jalur kemenangan dan menunjukkan performa terbaik mereka di sisa kompetisi.
