Insiden Liga 1: PSM Makassar Main 12 Pemain, Barito Putera Ngamuk

Insiden kontroversial terjadi dalam pertandingan Liga 1 antara PSM Makassar dan Barito Putera, dimana PSM Makassar terpaksa memainkan pertandingan dengan hanya 12 pemain setelah sejumlah pemain mereka dikeluarkan dari lapangan.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, pada Sabtu (9/10/2021) tersebut berlangsung dengan penuh ketegangan. Sebelum pertandingan dimulai, Barito Putera mengamuk setelah melihat susunan pemain PSM Makassar yang hanya terdiri dari 12 pemain. Hal ini terjadi setelah pemain PSM Makassar, Zulvin Zamrun, dikeluarkan oleh wasit pada menit ke-33 setelah mendapatkan kartu merah.

Meskipun demikian, PSM Makassar tetap bertahan dengan baik dalam pertandingan tersebut. Mereka berhasil mencetak gol terlebih dahulu melalui sundulan dari Zulham Zamrun pada menit ke-19. Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama setelah Barito Putera berhasil menyamakan kedudukan melalui gol dari Paulo Sergio pada menit ke-23.

Pertandingan semakin memanas setelah Barito Putera mencetak gol kedua mereka melalui sundulan dari Rizky Pora pada menit ke-39. PSM Makassar berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, namun usaha mereka sia-sia setelah Barito Putera berhasil mencetak gol ketiga mereka melalui sundulan dari Arthur Cunha pada menit ke-65.

Meskipun kalah dalam pertandingan tersebut, PSM Makassar patut diacungi jempol atas ketangguhan mereka dalam menghadapi situasi sulit dengan hanya 12 pemain. Meskipun demikian, insiden ini tentu menjadi pelajaran bagi mereka untuk lebih disiplin dalam bertanding dan menghindari kartu merah yang dapat merugikan tim mereka.

Insiden ini juga menjadi peringatan bagi semua tim dalam Liga 1 untuk selalu menjaga sportivitas dan menghormati keputusan wasit dalam setiap pertandingan. Kehadiran wasit dalam lapangan adalah untuk menjaga jalannya pertandingan dan memastikan fair play diantara kedua tim.

Semoga insiden ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam sepakbola Indonesia, dan pertandingan berikutnya dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya insiden kontroversial seperti ini.