Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkapkan rasa geramnya setelah tiga pemain Malaysia menjadi korban aksi penyerangan yang dilakukan oleh salah seorang suporter Persib. Insiden ini terjadi saat Persib menghadapi klub Malaysia, Selangor FC, dalam laga persahabatan di Stadion Pakansari, Bogor.
Ketiga pemain Malaysia yang menjadi korban penyerangan tersebut adalah Safawi Rasid, Syamer Kutty Abba, dan Nazirul Naim Che Hashim. Mereka diserang oleh seorang suporter Persib yang masuk ke dalam lapangan dan menghampiri para pemain Malaysia tersebut. Pelatih Persib, Robert Alberts, mengaku sangat kesal dengan insiden ini dan mengecam tindakan tersebut.
Menurut Alberts, penyerangan terhadap para pemain lawan adalah tindakan yang tidak bisa diterima dalam sepakbola. Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan apapun yang bisa membenarkan tindakan kekerasan tersebut. Pelatih asal Belanda tersebut juga menambahkan bahwa tindakan tersebut membuat citra Persib sebagai klub sepakbola profesional tercoreng.
Pelaku penyerangan tersebut diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan sudah ditangkap oleh pihak kepolisian setempat. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi kekesalan dan kekecewaan yang dirasakan oleh pelatih dan pemain Persib maupun pihak klub Malaysia.
Sebagai respons terhadap insiden ini, Persib Bandung menyampaikan permintaan maaf kepada pihak klub Malaysia dan para pemain yang menjadi korban penyerangan. Mereka juga berjanji akan meningkatkan pengamanan dan kontrol terhadap suporter agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
Kasus ini juga menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan kesejahteraan dan keamanan para pemain dalam setiap pertandingan. Sepakbola seharusnya menjadi ajang untuk merayakan persatuan dan persaudaraan antar negara, bukan untuk menunjukkan tindakan kekerasan dan kebencian.
Semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait dan tidak terulang di masa depan. Semoga para pemain yang menjadi korban penyerangan mendapatkan pemulihan yang cepat dan bisa kembali bermain sepakbola tanpa rasa takut. Semoga sepakbola bisa menjadi sarana untuk menyatukan bangsa-bangsa, bukan memecah belah.