Ferdinand Sinaga, striker Arema FC yang kini berusia 32 tahun, baru-baru ini mengenang kisah masa mudanya saat masih berjuang untuk bisa menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Dalam pengakuannya, Ferdinand mengungkapkan bahwa dulu ia tidak mampu membeli sepatu sepak bola, sehingga ia harus mengikuti seleksi tim dengan menggunakan sepatu pramuka.
Kisah masa muda Ferdinand Sinaga ini tentu menjadi inspirasi bagi banyak pemuda yang bermimpi untuk menjadi seorang atlet profesional. Meskipun mengalami keterbatasan ekonomi, namun Ferdinand tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya.
Ferdinand mengaku bahwa saat itu ia harus berjuang keras untuk bisa membeli sepatu sepak bola, bahkan ia harus menabung uang saku selama beberapa bulan agar bisa membelinya. Namun, karena keterbatasan ekonomi, Ferdinand akhirnya memutuskan untuk mengikuti seleksi tim dengan menggunakan sepatu pramuka yang ia miliki.
Meskipun menggunakan sepatu pramuka, Ferdinand tetap menunjukkan kemampuan dan bakatnya dalam bermain sepak bola. Ia berhasil meyakinkan para pelatih tim dan akhirnya mendapat kesempatan untuk bergabung dalam tim junior Arema FC.
Dari sinilah perjalanan karir Ferdinand Sinaga sebagai seorang pemain sepak bola dimulai. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, Ferdinand terus mengasah kemampuannya dan akhirnya berhasil menjadi salah satu striker terbaik di Indonesia.
Kisah masa muda Ferdinand Sinaga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa dengan tekad dan kerja keras, tidak ada mimpi yang tidak bisa diwujudkan. Keterbatasan ekonomi bukanlah alasan untuk menyerah, namun harus dijadikan sebagai motivasi untuk terus berjuang dan berusaha meraih impian.
Ferdinand Sinaga adalah contoh nyata bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi bisa menjadi kenyataan. Semoga kisah inspiratif dari Ferdinand Sinaga ini dapat memberikan motivasi bagi banyak pemuda Indonesia untuk terus berjuang dan tidak pernah menyerah dalam meraih impian mereka.