Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kembali mendapat sorotan negatif dari para penggemar MotoGP di Italia. Hal ini terjadi setelah insiden kontroversial yang terjadi saat balapan di Sirkuit Mugello pada akhir pekan lalu.
Marquez, yang dikenal sebagai pembalap agresif dan kontroversial, kembali menjadi bahan perbincangan setelah dia terlibat dalam insiden yang melibatkan pembalap lain, Valentino Rossi. Dalam balapan tersebut, Marquez terlibat dalam insiden bersama Rossi yang membuat pembalap asal Italia itu terjatuh.
Insiden tersebut langsung memicu kemarahan para penggemar Rossi di Italia. Mereka menyalahkan Marquez atas kejadian tersebut dan menuduhnya sebagai pembalap yang tidak fair dan tidak menghormati lawan.
Tidak hanya itu, Marquez juga mendapat kritik atas gaya balapnya yang dianggap terlalu agresif dan berbahaya. Beberapa penggemar MotoGP bahkan menganggap bahwa Marquez sengaja melakukan tindakan kontroversial tersebut untuk menggagalkan rivalnya.
Meskipun demikian, Marquez sendiri membantah tuduhan tersebut dan mengaku bahwa insiden tersebut merupakan kecelakaan yang tidak disengaja. Dia juga menegaskan bahwa dia tidak memiliki niat jahat untuk membuat Rossi terjatuh.
Namun, sikap Marquez tersebut tidak membuat para penggemar Rossi di Italia mereda. Mereka tetap mengkritik keras pembalap asal Spanyol tersebut dan menuntut agar dia dihukum oleh pihak penyelenggara MotoGP.
Sementara itu, pihak Repsol Honda sendiri juga telah memberikan tanggapan terkait insiden tersebut. Mereka menegaskan bahwa mereka akan meninjau ulang insiden tersebut dan akan mengambil tindakan yang sesuai jika diperlukan.
Dengan insiden kontroversial ini, Marquez kembali menjadi sorotan negatif di dunia MotoGP. Meskipun dia merupakan salah satu pembalap terbaik dan paling sukses dalam sejarah MotoGP, namun sikap dan gaya balapnya yang agresif seringkali membuatnya mendapat kritik dan kontroversi dari para penggemar dan rivalnya. Hal ini juga menjadi pembelajaran bagi Marquez untuk lebih bijak dalam menghadapi situasi di lintasan balap.