Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB), Risha Adi Wijaya, memberikan tanggapan terhadap rumor yang beredar bahwa sejumlah tim dalam Liga 1 dan Liga 2 menunggak gaji pemain mereka. Menurut Risha, hal ini tidak terkait dengan pelanggaran financial control yang dilakukan oleh PT LIB, namun lebih terkait dengan masalah sponsor dan penjualan tiket pertandingan.
Risha menjelaskan bahwa PT LIB telah memastikan bahwa setiap klub dalam Liga 1 dan Liga 2 memiliki kontrak dengan sponsor yang berkomitmen untuk membayar gaji pemain. Namun, beberapa klub mengalami kesulitan dalam menarik sponsor atau menerima pembayaran dari sponsor mereka, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam pembayaran gaji pemain.
Selain itu, penjualan tiket pertandingan juga menjadi salah satu sumber pendapatan bagi klub-klub tersebut. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19 yang membatasi jumlah penonton di stadion, klub-klub mengalami penurunan pendapatan dari penjualan tiket.
Risha menegaskan bahwa PT LIB akan terus bekerja sama dengan klub-klub untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kewajiban pembayaran gaji pemain. PT LIB juga akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kondisi keuangan klub-klub untuk mencegah terjadinya masalah serupa di masa depan.
Risha juga mengimbau para suporter dan penggemar sepakbola untuk tetap memberikan dukungan kepada klub-klub mereka dalam menghadapi situasi yang sulit ini. Dukungan dari suporter sangat penting dalam membantu klub-klub bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang dihadapi.
Dengan adanya tanggapan dari Dirut PT LIB ini, diharapkan masalah pembayaran gaji pemain oleh beberapa klub dapat segera terselesaikan dan situasi keuangan klub-klub dapat membaik. Semua pihak perlu bekerja sama dalam mengatasi masalah ini demi keberlangsungan kompetisi sepakbola di Indonesia.