Mikel Arteta, manajer Arsenal, mengaku bahwa ia tidak akan pernah melupakan perasaan sakit saat timnya ditikung oleh mantan klubnya, Manchester City. Arteta, yang sebelumnya menjadi asisten manajer di City di bawah Pep Guardiola, mengalami kekalahan yang menyakitkan saat Arsenal dikalahkan 1-0 oleh City pada pertandingan Premier League pekan lalu.
Pertandingan tersebut menjadi pertemuan pertama Arteta dengan Guardiola sejak ia meninggalkan City untuk menjadi manajer Arsenal pada bulan Desember tahun lalu. Meskipun Arteta merupakan salah satu otak di balik kesuksesan City dalam beberapa musim terakhir, namun kali ini ia harus menelan kekalahan di tangan mantan klubnya.
Arteta mengungkapkan bahwa kekalahan tersebut sangat menyakitkan baginya, terutama karena ia merasa timnya sebenarnya tampil cukup baik dalam pertandingan tersebut. Namun, kesalahan fatal yang dilakukan oleh pemain-pemainnya membuat mereka harus menerima kekalahan.
Meskipun demikian, Arteta tetap bersikap profesional dan tidak akan terus-menerus terpaku pada kekalahan tersebut. Ia lebih fokus untuk memperbaiki performa timnya dan menatap ke depan untuk pertandingan berikutnya.
Meskipun Arteta tidak mau melupakan rasa sakitnya saat ditikung oleh mantan klubnya, namun ia juga sadar bahwa hal tersebut adalah bagian dari sepakbola. Setiap kekalahan pasti akan ada hikmah yang bisa dipetik untuk kemajuan tim ke depan.
Dengan mentalitas yang kuat dan tekad yang besar, Arteta yakin bahwa Arsenal akan mampu bangkit dari kekalahan tersebut dan kembali bersaing di papan atas klasemen. Ia pun akan terus bekerja keras untuk membawa Arsenal meraih kesuksesan di masa depan.
Dengan sikap yang profesional dan fokus yang tinggi, Mikel Arteta akan terus berjuang untuk membawa Arsenal meraih kesuksesan, meskipun ia tidak akan pernah melupakan rasa sakitnya saat ditikung oleh mantan klubnya, Manchester City.