APPI Tolak Sanksi 1 Tahun Komdis PSSI kepada Yuran Fernandes: Mengancam Kebebasan Berpendapat Para Pemain

Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) telah menolak sanksi satu tahun dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang diberikan kepada Yuran Fernandes. Keputusan ini dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan berpendapat para pemain sepak bola di Indonesia.

Yuran Fernandes, pemain asal Brasil yang bermain untuk klub Madura United, dijatuhi sanksi tersebut setelah mengkritik keputusan wasit pada pertandingan melawan Persib Bandung. Fernandes menyatakan bahwa wasit melakukan keputusan yang tidak adil dan merugikan timnya. Namun, Komdis PSSI menilai pernyataan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kode etik dan disiplin pemain.

APPI menilai bahwa sanksi yang diberikan kepada Fernandes tidaklah adil dan mengancam kebebasan berpendapat para pemain. Menurut mereka, para pemain memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya terkait pertandingan yang mereka ikuti, termasuk kritik terhadap keputusan wasit. Sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI dinilai sebagai upaya untuk membungkam suara para pemain dan menghambat kebebasan mereka untuk berbicara.

Selain itu, APPI juga menyoroti bahwa sanksi yang diberikan kepada Fernandes dinilai tidak seimbang dengan pelanggaran yang dilakukannya. Menurut mereka, sanksi satu tahun terlalu berat dan tidak proporsional. APPI meminta agar Komdis PSSI mempertimbangkan ulang sanksi yang telah diberikan dan memberikan keputusan yang lebih adil bagi Fernandes.

Kebebasan berpendapat merupakan hak asasi yang harus dihormati dan dilindungi, termasuk bagi para pemain sepak bola. Para pemain memiliki hak untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa takut akan adanya sanksi atau hukuman yang tidak adil. APPI berharap agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai kebebasan berpendapat para pemain dan tidak menghambat suara mereka dalam menyampaikan kritik atau pendapat.

Dengan demikian, APPI menegaskan bahwa mereka akan terus memberikan dukungan kepada para pemain dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kebebasan berpendapat mereka. Mereka juga berharap agar Komdis PSSI dapat lebih bijaksana dalam menangani kasus-kasus sejenis di masa depan dan memberikan keputusan yang lebih adil dan proporsional.