Pertandingan sengit antara Persebaya Surabaya dan Arema FC pada pekan ke-9 Liga 1 Indonesia berakhir dengan kemenangan bagi tim tuan rumah. Persebaya berhasil mengalahkan Arema dengan skor 3-1, dan ada beberapa faktor yang membuat mereka meraih kemenangan tersebut. Salah satunya adalah serangan ganda dari kiri.
Faktor pertama yang membuat Persebaya mampu mengalahkan Arema adalah serangan ganda dari sektor kiri lapangan. Mereka mampu memanfaatkan sisi kiri dengan baik dan menciptakan peluang berbahaya. Banyaknya umpan silang dari sisi tersebut membuat Arema kewalahan menghadapinya.
Faktor kedua adalah kecepatan pemain Persebaya di sektor kiri. Mereka mampu melewati bek Arema dengan mudah dan mengancam pertahanan lawan. Kecepatan pemain seperti Makan Konate dan David da Silva menjadi senjata ampuh dalam mengeksploitasi sisi kiri lapangan.
Faktor ketiga adalah kerjasama yang baik antara pemain Persebaya di sektor kiri. Mereka mampu saling bekerja sama dengan baik dalam mengembangkan serangan. Kerjasama yang apik antara pemain sayap dan bek sayap membuat Arema sulit untuk menghentikan serangan dari sisi tersebut.
Faktor keempat adalah ketajaman lini depan Persebaya. Mereka mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan baik dan mencetak gol. Kombinasi antara serangan dari sektor kiri dengan ketajaman lini depan membuat Arema kesulitan menghadapinya.
Faktor terakhir adalah dukungan dari para suporter Persebaya. Suporter yang memadati stadion memberikan semangat ekstra bagi para pemain Persebaya. Dukungan tersebut juga membuat pemain Arema merasa tertekan dan kesulitan berkembang dalam permainan mereka.
Dalam pertandingan ini, Persebaya Surabaya berhasil menunjukkan performa yang solid dan taktik yang efektif. Serangan ganda dari kiri menjadi kunci keberhasilan mereka dalam mengalahkan Arema FC dengan skor 3-1. Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi Persebaya untuk terus meningkatkan performa mereka dalam kompetisi ini.